
PESISIR BARAT-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Barat (Pesibar) menggelar Koordinasi dan Pengembangan Pemetaan Desa Wisata Budaya yang ada di Pesibar, yang dihelat di Balai Pekon Negeri Ratu Tenumbang Kecamatan Pesisir Selatan, Kamis (11/12/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri langsung Tenaga Pendampingi Gubernur Bidang Infrastruktur Pengembangan Wilayah di Provinsi Lampung, Ir. Ansori Jausal, M.T., Tenaga Pendamping Gubernur Bidang Kebudayaan, Rahmat Santori, A.d., S.H., Penelaah Teknis Kebijakan, Malik Syarifuddin, S.IP., Asisten III Bidang Administrasi Umum, Armen Qodar, S.P., M.M., Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan, Sri Agustini, S.K.M., M.Kes., Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda), Dr. Drs. Gunawan, M.Si., perwakilan OPD terkait, Sai Batin Marga Tenumbang, Merah Gunawan, S.H., M.M., dan Peratin setempat.
Dalam paparannya Sai Batin Marga Tenumbang, Merah Gunawan mengatakan bahwa, berdasarkan hasil kesepakatan antara Suku Adat Sai Batin Marga Tenumbang dan pemerintahan Pekon setempat direncanakan akan dilakukan perubahan nama Pekon yang semula Pekon Negeri Ratu Tenumbang menjadi Pekon Bumi Lebu Tenumbang. "Marga Tenumbang sendiri membawahi wilayah adat sebanyak 17 Pekon yang terdiri dari seluruh Pekon di Kecamatan Pesisir Selatan dan dua Pekon di Kecamatan Krui Selatan," ungkap Sai Batin Marga Tenumbang, Merah Gunawan.
"Terkait kesepakatan perubahan nama pekon, sudah dituangkan dalam berita acara dan dalam waktu dekat akan segera ditindaklanjuti pemerintah pekon atau Lembaga Himpun Pekon (LHP). Terkait hal itu juga sudah dibincangkan kepada Bupati Pesibar, karena memang nama Bumi Lebu Tenumbang juga memiliki histori," pungkas Sai Batin Marga Tenumbang, Merah Gunawan.
Sementara itu Kepala Bappelitbangda, Gunawan mengapresiasi komitmen masyarakat adat Sai Batin Marga Tenumbang untuk menjadikan Bumi Lebu Tenumbang sebagai ikon Desa Wisata Budaya, dimana hal tersebut selaras dengan program Pemprov Lampung dalam upaya menjaga kelestarian budaya-budaya yang ada di Provinsi Lampung, khususnya Pesibar. "Dari komitmen untuk terus melestarikan budaya-budaya asli Pesibar, tentu akan menjadi daya tarik tersendiri dimata para wisatawan untuk datang ke Pesibar. Tidak hanya untuk menikmati wisata pantai, tetapi menyaksikan secara langsung bagaimana indahnya budaya yang terkandung di Pesibar," kata Kepala Bappelitbangda, Gunawan.
"Dari sektor tersebut juga akan berimbas terhadap berkembangnya berbagai jenis lapangan usaha, seperti perhotelan, restaurant, dan lain sebagainya yang secara otomatis berdampak terhadap peningkatan taraf perekonomian masyarakat," imbuh Kepala Bappelitbangda, Gunawan.
Karenanya Kepala Bappelitbangda, Gunawan, berharap Desa Wisata Budaya Bumi Lebu Tenumbang bisa menjadi Desa Wisata Budaya sesuai dengan kriteria yang telah oleh Pemprov Lampung.
Tenaga Pendamping Gubernur, Ansori Jausal mengatakan kebudayaan Lampung merupakan bagian dari kebudayaan dunia. Untuk itu, pihaknya berpesan agar masyarakat terus menjaga komitmennya dalam melestarikan budaya. "Tidak hanya tentang, pakaian adat, dan tarian adat. Kuliner-kuliner tradisional hingga bahasa juga merupakan bagian dari budaya," ujar Tenaga Pendamping Gubernur, Ansori Jausal.
"Sehingga budaya-budaya yang ada di Pesibar, khususnya di Bumi Lebu Tenumbang benar-benar bisa menjadi sesuatu yang memang menarik untuk didatangi masyarakat dari luar untuk dilihat yang kita sebut sebagai wisata," pungkas Tenaga Pendamping Gubernur, Ansori Jausal. (Rilis Diskominfotiksan)

