Pesisir Barat, 6 Agustus 2025 — Dalam upaya memperkuat sinergi antara pemerintah dan insan pers, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfotiksan) Kabupaten Pesisir Barat menggelar rapat audiensi bersama Aliansi Jurnalistik Online Indonesia (AJOI), Rabu (6/8), di ruang rapat Bidang IKP Diskominfotiksan.

Rapat yang berlangsung dari pukul 10.30 hingga 12.00 WIB ini dipimpin langsung oleh Kepala Diskominfotiksan, Suryadi, dan dihadiri oleh tiga perwakilan Diskominfo serta tujuh orang pengurus dan anggota AJOI Pesisir Barat.

Dalam sambutannya, Suryadi menyampaikan bahwa pemerintah daerah sangat terbuka terhadap media dan berharap media menjadi mitra strategis dalam menyampaikan informasi pembangunan kepada masyarakat.
“Kami mengundang AJOI bukan hanya untuk silaturahmi, tapi juga untuk membangun persepsi bersama demi kemajuan Pesisir Barat. Kami berharap media turut serta dalam mempublikasikan program-program pemerintah, terutama yang berkaitan dengan infrastruktur dan pariwisata,” ujarnya.

Pemerintah daerah, lanjut Suryadi, menyambut baik masukan maupun kritik dari media, selama disampaikan secara berimbang dan membangun. Ia menekankan pentingnya kemitraan profesional yang didasari oleh etika jurnalistik dan prosedur yang jelas.

Ketua AJOI Pesisir Barat menyampaikan apresiasi atas undangan tersebut. Ia menegaskan bahwa AJOI sebagai organisasi media online yang berdiri sejak 2019 menjunjung tinggi demokrasi dan kebebasan pers. Namun, ia juga mengungkapkan sejumlah tantangan, salah satunya keterbatasan anggaran media yang berdampak pada operasional organisasi.
“Anggaran media yang terbatas membuat semangat rekan-rekan di lapangan menurun. Kami berharap ada solusi dan dukungan dari pemerintah daerah agar kerja sama ini bisa terus berjalan optimal,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Suryadi menjelaskan bahwa pemerintah menyadari kondisi anggaran yang terbatas dan terus berupaya melakukan efisiensi tanpa mengesampingkan peran media. Ia juga menegaskan bahwa semua media diperlakukan sama tanpa ada diskriminasi.
“Kami membuka peluang kerja sama seluas-luasnya bagi semua media, baik lokal maupun nasional, asalkan memenuhi persyaratan seperti memiliki biro di Pesisir Barat dan terdaftar dalam e-Katalog versi 6,” jelasnya.

Diskominfotiksan juga menegaskan komitmennya untuk menyederhanakan proses administrasi dan memperkuat koordinasi melalui staf teknis yang ditunjuk, serta mendorong transparansi dalam sistem kerja sama media. Suryadi bahkan mengusulkan adanya honor tambahan untuk petugas pengelola media sebagai bentuk perhatian pemerintah.

Selama diskusi berlangsung, AJOI turut menyampaikan keluhan terkait sistem e-Katalog yang dinilai masih menyulitkan, khususnya ketika terjadi kesalahan teknis yang menyebabkan gagalnya pembayaran media. Mereka juga berharap adanya keberpihakan kepada media lokal agar tidak tersisih oleh media dari luar daerah.

Suryadi menanggapi hal tersebut dengan terbuka. Ia berkomitmen untuk memperbaiki sistem pengelolaan kerja sama, memprioritaskan komunikasi dua arah yang lebih aktif, serta menghindari potensi miskomunikasi antara media dan pemerintah. “Kami ingin menyamakan persepsi bahwa tidak ada media yang diistimewakan atau dianaktirikan. Justru kami ingin membangun kebersamaan agar semua bisa tumbuh bersama,” tegasnya.

Menutup audiensi, AJOI menyampaikan rencana pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) dalam waktu dekat dan memohon dukungan dari pemerintah daerah, termasuk peningkatan keamanan bagi para jurnalis di lapangan.

Suryadi menyambut baik rencana tersebut dan berjanji akan menyampaikan seluruh aspirasi AJOI kepada pimpinan daerah. Ia berharap sinergi ini menjadi awal dari kemitraan yang lebih produktif antara pemerintah dan media demi kemajuan Pesisir Barat.
(Rilis Diskominfotiksan)