TP-PKK PESISIR BARAT GELAR LOMBA MENU KREASI MP-ASI USIA 12-24 BULAN DENGAN BAHAN PANGAN LOKAL
PESISIR BARAT-Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfotiksan), Suryadi, S.IP., M.M. menginformasikan bahwa, dalam rangka melaksanakan program kerja Tim Penggerak-Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) Tahun 2023 menggelar Lomba Menu Kreasi Makanan Pendamping -Air Susu Ibu (MP-ASI) Usia 12-24 Bulan Dengan Bahan Pangan Lokal yang dibuka langsung Ketua I TP-PKK Pesibar, Yulnawati Zulqoini, bertempat di Aula Gedung Sekretariat TP-PKK Pesibar Pekon Kampung Jawa, Jum'at (13/10).
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua I TP-PKK Pesibar, Yulnawati Zulqoini, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Pesibar, L. Liastuti, S.Pd., M.M., dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemkab Pesibar.
Ketua I TP-PKK Pesibar, Yulnawati Zulqoini mendampingi Ketua TP-PKK Pesibar, Septi Istiqlal mengatakan permasalahan angka stunting di Provinsi Lampung mulai menurun, tak terkecuali salahsatunya di kabupaten paling ujungnya Lampung itu.
"Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Tahun 2020 sebesar 22,4 persen dan pada Tahun 2022 turun menjadi 16,7 persen, sedangkan pada Tahun 2024 mendatang stunting di Indonesia ditargetkan sebesar 14 persen," ungkap Ketua I TP-PKK Pesibar.
Ia menjelaskan pemerintah pusat hingga kabupaten/kota sudah berupaya semaksimal mungkin dalam hal menekan dan mencegah stunting pada Bayi Lima Tahun (Balita) yang terintegrasi dalam intervensi kasus stunting melalui upaya penanganan secara spesifik dan sensitif serta rencana aksi pangan dan gizi pada daerah yang menjadi lokus stunting.
"Hingga saat ini Pemkab Pesibar sangat fokus dan berkomitmen dalam upaya pencegahan stunting, baik yang menjadi pekon lokus stunting maupun yang bukan lokus stunting dengan harapan mewujudkan Pesibar bebas stunting," jelas Ketua I TP-PKK.
Lebih lanjut dikatakan, melalui kerjasama dengan OPD terkait TP-PKK Pesibar ambil andil dan mempunyai peranan penting yaitu dengan cara pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga. "Hal itu tertuang dalam 10 program pokok TP-PKK yang kegiatannya dilaksanakan mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, hingga pekon dalam membantu menjaring kasus stunting bersama kader posyandu, tim pembangunan manusia, dan kader pendamping keluarga yang tersebar di 116 pekon dan dua kelurahan di Pesibar," paparnya.
Masih kata Ketua I TP-PKK Pesibar, kasus stunting pada balita di Pesibar berdasarkan penyebab terbesar selain karena penyakit penyerta pada anak, yaitu pola asuh dan pemberian makanan pada balita yang tidak tepat dan kurang nilai gizinya.
"Karenanya TP-PKK Pesibar menyelenggarakan lomba menu kreasi MP-ASI usia 12-13 bulan dengan bahan pangan lokal yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan mendorong kreatifitas keluarga dan masyarakat dalam mengolah masakan dengan bahan pangan lokal yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman untuk kebutuhan sehari-hari khususnya balita," lanjutnya.
Ditandaskannya, pemilihan bahan pangan dan pengolahan yang benar diharapkan dapat meningkatkan asupan pangan dan nilai gizi yang seimbang serta dapat berpengaruh pada pertumbuhan balita. "Sehingga tercipta balita yang sehat dan cerdas sebagai generasi emas Indonesia unggul," pungkasnya.