Bupati Pesisir Barat Dr.Drs.Hi.Agus Istiqlal,SH.,MH menghadiri acara Koordinasi Tim Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak (KLA) Bagi Kepala Organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten Pesisir Barat di ruang OR Cukuh Tangkil Sekretariat Daerah pada hari Senin, 18 November 2019.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pesisir Barat Tedi Zadmiko,SKM.,MM menginformasikan bahwa turut hadir dalam acara tersebut Kepala Organisasi Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat, Toni Fisher sebagai narasumber serta fasilitator KLA dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Lampung, perwakilan dari Bank Lampung, BRI, BNI, unsur Forkopimda Kabupaten Pesisir Barat dan Kabupaten Lampung Barat.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nur Kemala,S.Pd.,MM menyampaikan dalam laporannya bahwa pentingnya membangun anak dimulai sejak anak masih dalam kandungan.
Anak adalah amanah dari Allah SWT, generasi masa depan bangsa yang akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa untuk menciptakan sumber daya manusia berkualitas tinggi dimasa depan, yang dimulai dari anak usia dini.
Dilanjutkannya masa usia dini merupakan masa keemasan atau yang disebut dengan golden age dimana pada masa usia nol sampai dengan lima tahun, jaringan otak anak tumbuh sangat pesat, apabila kita abai dalam memperhatikan anak dalam masa keemasan ini maka kita akan kehilangan generasi yang handal dan akan terjadi “loss generation”. maka dari itu, Indonesia berkomitmen untuk mendukung gerakan dunia untuk menciptakan “world fit for children” (dunia yang layak bagi anak) melalui pengembangan Kabupaten / Kota Layak Anak (KLA), yang dilakukan diera otonomi daerah. Kabupaten / Kota Layak Anak merupakan sistem pembangunan berbasis hak anak, yang ditujukan untuk pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak.
Bupati Pesisir Barat dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada saat ini KLA itu sendiri telah dilakukan di 349 Kabupaten / Kota, termasuk didalamnya Kabupaten Pesisir Barat. Adapun penghargaan KLA pada tahun 2017 telah diberikan kepada 126 Kabupaten / Kota yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan demikian jika semua Kabupaten / Kota berhasil memenuhi semua hak dan melindungi anak, maka Indonesia Layak Anak atau idola akan terwujud pada tahun 2030 mendatang.
Selanjutnya disampaikan juga pengembangan KLA ditanah air dilakukan dengan mengacu pada seluruh peraturan perundang - undangan terkait anak, serta berbagai komitmen Internasional. Implementasi mengacu pada indikator KLA yang dijabarkan ke dalam 5 (lima) klaster hak anak, yaitu hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan seni dan budaya dan perlindungan khusus, Sehingga implementasi tersebut perlu melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pimpinan daerah, jajaran perangkat daerah, legislatif, penegak hukum (Polisi, Kejaksaan, Pengadilan), media, lembaga masyarakat, dunia usaha, tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, para orangtua dan keluarga, anak-anak, serta seluruh warga masyarakat tanpa terkecuali.
Disampaikan juga pada kesempatan itu Bupati Pesisir Barat, poin terpenting dari proses pengembangan KLA yaitu koordinasi diantara para stakeholder terkait pemenuhan hak-hak anak yang dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan. oleh karena itu, Bupati Pesisir Barat sangat berharap penguatan koordinasi para stakeholders di Kabupaten Pesisir Barat dapat terus ditingkatkan melalui mekanisme Gugus Tugas yang telah dibentuk pada tahun 2017 yang lalu, yang anggotanya terdiri dari 30 wakil Dinas / Lembaga terkait dan untuk meningkatkan efektivitas koordinasi ditingkat kabupaten, diharapkan peran aktif Dinas / Lembaga terkait agar terus meningkatkan koordinasi dalam rangka mengembangkan kebijakan dan program, maupun inisiatif kegiatan yang mampu mendukung percepatan perwujudan KLA, sehingga apa yang kita harapkan bersama untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dimasa depan dapat tercapai.
Pada akhir sambutannya Bupati Pesisir Barat menekankan akan pentingnya Kabupaten Pesisir Barat untuk menjadi kabupaten Layak Anak (KLA), karena semua indikator KLA adalah turut mendukung nawacita, kabupaten sehat, kabupaten aman bencana, kabupaten peduli ham, kabupaten inklusi, kabupaten peduli lingkungan (adipura), smart city, sdgs (sustainable development goals) dan lain-lain.