Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Menghadiri Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang ke 31 di kota Semarang pada tanggal 29 Juni 2024. Tema Harganas tahun ini adalah Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas.
Dalam Kegiatan puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang ke 31 di kota Semarang dihadiri oleh ketua TP PKK Kabupaten Pesisir Barat dengan Kepala Dinas P3AKB dan didampingi oleh Ketua Dharmawanita DP3AKB Kabupaten Pesisir Barat beserta keluarga dan para staf DP3AKB.
Harganas dimaksudkan untuk mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara.
Keluarga diharapkan menjadi sumber yang selalu menghidupkan, memelihara dan memantapkan serta mengarahkan kekuatan tersebut sebagai perisai dalam menghadapi persoalan yang terjadi. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Peringatan hari keluarga merupakan upaya untuk mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia, betapa pentingnya suatu keluarga. Keluarga mempunyai peranan dalam upaya memantapkan ketahanan nasional dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Dari keluargalah kekuatan dalam pembangunan suatu bangsa akan muncul.
Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Lampung menggelar Forum Koordinasi dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting (PPS) tingkat kabupaten/Kota tahun 2024. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula OR Sekretariat Daerah Kabupaten Pesisir Barat.
Mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung, Drs Sugeng Trihandoko Msi menyampaikan, sejak tahun 2021 BKKBN diberi kepercayaan untuk menjadi ketua pelaksana program percepatan penurunan stunting.
Lebih lanjut Drs Sugeng Trihandoko Msi menyampaikan, tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota se-Provinsi Lampung.
“Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan atau penguatan komitmen kabupaten/kota dan ada tempat sebagai kegiatan pelaksanaan percepatan penurunan stunting yang telah dilakukan oleh masing-masing TPPS,” ujarnya.
Dikesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana dr Budi Wiyono, M.H. menyampaikan, upaya percepatan penanganan stunting sudah intensif dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat, upaya tersebut telah dilakukan mulai dari Posyandu di seluruh Kecamatan Pesisir Barat yang wajib di ikuti oleh calon pengantin (CATIN), Ibu hamil ,bayi dan balita dengan harapan di tahun mendatang tidak ada lagi kasus stunting di Kabupaten Pesisir Barat.
Pada tahun ini secara serentak di Indonesia. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor Tahun 2024. Peluncuran ini merupakan rangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 31 tahun 2024. Tidak terkecuali juga dilakukan oleh DP3AKB Kabupaten Pesisir Barat bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, dr. Budi Wiyono, M.H. Dengan program sejuta akseptor ini, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penggunaan KB atau alat kontrasepsi adalah salah satu cara untuk mencegah stunting. Karena jarak persalinan itu, sangat menentukan anaknya stunting atau tidak.
Peraturan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dimana terdapat 3 (tiga) indikator yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden tersebut yang berkaitan dengan program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi yakni meningkatnya KB Pasca Persalinan (KB PP), menurunnya kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) dan menurunnya unmet need KB.
Upaya mewujudkan keluarga yang berkualitas maka perlu dilaksanakan Program KB untuk mengatur kehamilan yang diinginkan, menjaga Kesehatan ibu, bayi dan anak, meningkatkan akses dan kualitas informasi KB dan Kespro, meningkatkan partisipasi KB Pria dan mempromosikan penyusuan bayi sebagai upaya untuk menjarangkan jarak kehamilan.
"Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah yang konsisten dalam upaya pembangunan sumber daya manusia yang berdaya saing melalui keluarga yang berkualitas" dalam momentum peringatan HARGANAS ke-31 2024, BKKBN kembali melakukan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor (PSA) di seluruh Indonesia seperti tahun sebelumnya," terang dr. Budi Wiyono, M.H.
“Adapun jenis pelayanan KB yang dilakukan terdiri dari Pil, Kondom, Suntik, IUD, Implan, MOW dan MOP dengan memperhatikan kualitas pelayanan. Untuk Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor akan dilakukan secara sistematis dan langsung, dengan harapan tercapaian pelayanan KB di Kabupaten Pesisir Barat mencapai target yang telah ditentukan,” imbuhnya.
Dalam Rangka Peningkatan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) maka perwakilan BKKBN Menyelenggarakan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana Tingkat Provinsi Lampung tahun 2024 dengan tema "Optimalisasi Bonus Demografi dan Peningkatan Sumber Daya Manusia Menuju Indonesia Emas 2025".
Dalam rangkaian kegiatan ini Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Pesisir Barat mendapatkan 3 (Tiga) Perhargaan yaitu Juara Harapan 3 (Tiga) Kategori Apresiasi Kinerja Terbaik Bidang Pengendalian Penduduk Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung 2023 dan Juara Harapan 3 (tiga) Kategori Capaian Indikator Kinerja Utama Terbaik Kabupaten/Kota Tingkat Provinsi Lampung 2023 dan Terbaik 4 (Empat) Kategori Pencapaian Realisasi Anggaran Dana Alokasi Khusus Bantuan Operasional Keluarga Berencana 2023.
Pelaksanaan Kegiatan Rapat Kerja Daerah Program Bangga Kencana Tingkat Provinsi Lampung tahun 2024 dilaksanakan di Hotel Emersia Bandar Lampung, Selasa - Rabu (02-03 April 2024).
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) telah melaksanakan pengukuhan atau pelantikan Forum Generasi Berencana (GenRe) dan Workshop Pencegahan Penurunan Stunting Tahun 2023, di Lobby Gedung A Lantai 1 Komplek Perkantoran Pemkab Pesibar, Selasa(12/12/2023).
Kegiatan tersebut dihadiri Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Drs. Zukri Amin, M.P., Kepala DP3AKB, Dr. Budi Wiyono, M.H., perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Lampung, Intan Anisa Fitri, S.Sos., Narasumber, M.Nawfal Faroukhi NPA, forkopimda Pesibar, perwakilan OPD, dan masyarakat penerima Bantuan Sosial (Bansos) yang beresiko stunting.
Kepala DP3AKB dr. Budi Wiyono, M.H menyampaikan bahwa Pembinaan Ketahanan Remaja merupakan program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja agar mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, dan menikah dengan penuh perencanaan sesuai fase reproduksi sehat. "Upaya tersebut dilakukan dengan pemberian akses informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang kehidupan berkeluarga, sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 48 UU Nomor 52 Tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga". Remaja sasaran Program Pembinaan Ketahanan Remaja adalah penduduk Indonesia, baik laki-laki maupun perempuan yang berusia 10 sampai dengan dengan 24 tahun dan belum menikah. "Output yang dihasilkan adalah Remaja GenRe yaitu remaja yang memiliki perencanaan dalam mempersiapkan dan melewati lima transisi kehidupan remaja dengan mempraktekkan hidup bersih dan sehat, melanjutkan pendidikan, memulai berkarir, menjadi anggota masyarakat yang baik, serta membangun keluarga yang berkualitas".
Menurutnya, agar remaja mampu melewati lima transisi kehidupannya, diharapkan remaja terhindar dari hubungan seksual sebelum menikah, menikah diusia anak, dan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif. GenRe sebagai generasi milenial saat ini harus bisa merespon segala perubahan, ditengah kondisi kerap munculnya bencana alam dan wabah penyakit akibat kerusakan lingkungan hidup dan perubahan iklim, lemahnya SDM yang berdaya saing, sehingga masih banyak terdapat pengangguran, kerusakan akhlak atau dekadensi moral.
"Forum GenRe harus tampil sebagai generasi tangguh dalam menghadapi kemajuan zaman, khususnya di bidang teknologi informasi yang terus berkembang pesat. Bagaimana bisa memahami dan mempraktekkan perilaku hidup sehat dan berakhlak untuk mencapai ketahanan remaja sebagai dasar mewujudkan keluarga kecil bahagia dan Sejahtera. Dengan jumlah remaja yang cukup besar di Indonesia, akan menjadi aset berharga jika dikelola dengan baik. Melalui Forum GenRe Pesibar yang beranggotakan 21 orang yang berasal dari pelajar SMP dan SMA, diharapkan dapat menjadi instrumen yang efektif dalam menciptakan generasi muda yang tangguh dan berdaya saing tinggi dan dapat mendukung percepatan penurunan stunting di Pesibar sesuai target di 2024 yaitu dibawah 14 persen".
Untuk diketahui Forum GenRe Pesibar dketuai oleh Rahma Febriyanto, dengan susunan lainnya yaitu Wakil Ketua, Azzahra Ramadhani. Sekretaris 1, Nurul Aini dan Sekretaris 2, Anggi Rivaldo, sera bendahara, Suyati.